Talkshow Online Bareng Pendidikan Matematika

Jumat ( 05/06/2020) Himpunan Mahasiswa Program Studi ( HMPS ) Pendidikan Matematika menyelenggarakan Talkshow online yang bertajuk “PEMBELAJARAN DARING YANG DIINGINKAN GUNA MENUMBUHKAN SEMANGAT BELAJAR MAHASISWA SELAMA PANDEMI. Peserta dari acara ini adalah seluruh mahasiswa aktif Pendidikan matematika UIN Sunan Kalijaga dan undangan yaitu para dosen Pendidikan Matematika. Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya menumbuhkan semangat belajar mahasiswa ditengah wabah virus Corona selain itu sebagai upaya evaluasi bersama perkuliahan mode daring yang diselenggarakan . Narasumber utama pada acara ini adalah ketua Program studi Pendidikan Matematika yaitu Dr. Ibrahim, S.Pd., M.Pd. serta Sekretaris Program Studi ibu Suparni, M.Pd. Sedangkan narasumber dari mahasiswa diambil dari mahasiswa semester enam Rizka Puspitasari dan mahasiswa semester dua Burhanul Aqil. Talkshow ini dimoderatori oleh Hanin Nur Laili dan menggunakan Google Meet sekitar pukul 09.00-11.00 WIB.

Nurul Izzah Adi Ningsih selaku ketua HMPS Pendidikan Matematika memberikan sambutan setelah talkshow dibuka sekaligus halal bi halal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Moderator memaparkan tentang hasil survei yang telah dilakukan oleh HMPS, survei tersebut berisi empat pertanyaan dan diisi oleh 21 responden yang merupakan mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Sunan Kalijaga. Hasil survei menujukkan bahwa pembelajaran daring belum efektif karena berbagai alasan yang dikemukakan responden, semangat mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran daring masih rendah, kendala di pembelajaran daring ada kendala internal (motivasi, kemandirian belajar) dan kendala eksternal (jaringan internet, kuota), 19 dari 21 responden menyatakan bahwa pembelajaran daring belum efektif.

Pada Pembicara utama pertama bapak Dr. Ibrahim pertama menanggapi hasil survei yang dilakukan HPMS Pendidikan Matematika yang dihasilkan bahwa perkuliahan daring sudah berjalan baik namun dikatakan dihasil adalah belum efektif. Menurut Pak Ibrahim ketidakefektifan ini sebenarnya bukan tidak efektif namun belum terukur atau terlihat. Nanti akan terlihat pada hasil UAS atau IP masing-masing mata kuliah. Beliau juga menambahkan bahwa selama perkuliahan beliau justru jarang menggunakan Google Meet dan daring sering menggunakan WA grup atau Classroom mengingat ketidak samaan kemampuan dan kekuatan sinyal internet dari mahasiswa. Beliau juga menyampaikan bahwa UIN Sunan Kalijaga saat ini sudah membangun dan memperkuat system perkuliahan daring atau e-learning yang ada. Beliau juga menyampaikan selama pandemic ini justru mahasiswa tertantang dan termotivasi untuk belajar lebih mandiri karena keterbatasan tatapmuka secara langsung ( video Conference ). Yang menjadi sorotan adalah jika mahasiswa justru semakin tidak bersemangat dalam belajar, ini yang butuh solusi. Dr. Ibrahim memberi tips untuk dapat meningkatkan motivasi internal yaitu : 1. Coba buat goal (tujuan) Anda. 2. Fokuskan seluruh kegiatan untuk tujuan tadi. 3. Di sela-sela kegiatan untuk tujuan itu lakukan refresh yang paling anda senangi. Sebenarnya refresh itu bagian dari episode mencapai tujuan juga.

Pada Pembicara utama kedua ibu Suparni, M.Pd menambahkan bahwa memang mahasiswa banyak sekali karakter, disisi yang lain perkuliahan daring ada hal yang tidak bisa terkontrol semisal ketika ujian online tidak dapat dikontrol apakah mahasiswa mengerjakan sendiri atau tidak karena tidak dapat diawasi. Menanggapi hasil survei HMPS ibu Suparni juga sepaham dengan pak Ibrahim bahwa sebenarnya ketidak efektifan itu belum Nampak bukan tidak efektif. Hanya saja mengenai ketidak efektifan ditinjau dari ketidak semangatan sebenarnya itu adalah maasalah mahasiswa dalam memanajemen diri sebagai manusia yang dewasa. Beliau juga menanggapi mengenai elearning UIN Sunan Kalijaga perlu adanya sosialisasi cara penggunaannnya.

Pada kesempatan berikutnya perwakilan dari mahasiswa yaitu Rizka Puspitasari menanggapi bahwa hasil survei ini memang belum Nampak dan beberapa matakuliah itu mungkin perlu treatment online yang berbeda. Misalkan Matakuliah yang matematika tidak dapat hanay sekedar tugas namun perlu dibuatkan video agar membantu mahasiswa melihat langsung penjelasan dari suatu materi atau persoalan. DIkatakan bahwa beberapa dosen memberikan tugas dengan deadline yang beririsan atau bertabrakan. Selain itu perwakilan mahasiswa dari semester awal yaitu Burhanul Aqil menanggapi pengisian survei bahwa untuk mengisi survei yang dilakukan saja hanya sedikit mahasiswa yang mengisis apaliagi tugas kuliah. Hal ini menandakan sebenarnya semangat kuliah itu adalah masalah pribadai mahasiswa dan perlunya manajemen diri. Yang terpenting adalah kita bangun system daring yang sesuai dengan materi perkuliahan sehingga hal-hal penting dalam penyampaian materi perkuliahan tidak hilang.

Pada sesi tanggapan dari Dosen Pendidikan Matematika yaitu ibu Dr. Khurul Wardati, M.Si. menyampaikan bahwa perlunya kita melihat sisi positif yang memang tidak mudah dalam melihatnya. Perlunya kekuatan semangat untuk berubah untuk menumbuhkan kemandirian. Mengenai tugas, baik kuliah dikelas ataupun daring kita harus kembali melihat arti dari sebuah 1 SKS. Perilaku kedewasaan sangat diperlukan. Selain itu , tanggapan lain dari dosen Pendidikan matematika yaitu bapak Raekha Azka, M.Pd, bahwa sebenarnya dengan adanya perubahan system pembelajaran memang memerlukan adaptasi yang kuat dari semua. Perlunya manajemen diri yang kuat dari tiap individu baik mahasiswa maupun dosen. Persiapan seperti kuota , sinyal dan device memang mutlak diperlukan. Dosen sebenarnya punya idealism sendiri hanya saja memang harus dikompromikan dengan kemampuan mahasiswa, semisal perkuliahan matematika sebaiknya memang dilakukan penjelasan langsung lewat video conference namun lagi-lagi terkendala ada mahasiswa yang sinyal kurang bagus atau kuota yang tidak banyak sehingga harus diganti metode lain semisal WA grup dengan voice message untuk penjelasan. DIsisi lain ada juga matakuliah yang justru dengan daring ini berhasil menumbuhkan semangat dan menumbuhkan keberanian dalam berpendapat. Namun disisi lain dengan adanya kebijakan kuliah daring banyak mahasiswa yang meengikuti dirumah mereka sehingga kadang ada yang lalai sehingga tidak ikut perkuliahan karena alasan klasik misal ketiduran. Ini merupakan cerminan bahwa perlunya manajemen diri dan kesadaran diri yang kuat.

Pada sesi tanya jawab atau tanggapan dari peserta banyak diantaranya menanggapi bahwa memang setiap metode ada kelebiha kekurangan. Banyak dari peserta menginginkan jika pakai WA grup sekalipun tetap ditambahkan video atau voice untuk penjelasan khususnya matakuliah yang materinya matematika. Disisi lain mahasiswa juga menyadari perlunya lebih banyak membaca sumber-sumber yang lain. Disisi lain respon dari dosen adalah memang tidak ada system yang sempurna apalagi memang mode daring ini diimplementasikan secara mendadak dikarenakan wabah. Perlu adaptasi yang kuat dan motivasi yang kuat pula. Pada pada kesimpulannya mode daring yang dipakai perlu dioptimalkan dengan konten yang beragam tidak hanya teks namun juga perlunya gambar, video dan yang lainnya.

Setelah sesi tanya jawab talkshow dikembalikan kepada moderator. Hal yang banyak didiskusikan adalah media belajar yang digunakan dan motivasi internal. Media yang mudah diakses oleh mahasiswa baik dari masalah sinyal maupun kuotanya dapat memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan untuk motivasi internal, mahasiswa maupun dosen harus memiliki semangat untuk berubah menjadi lebih baik. Karena menuntut ilmu merupakan proses panjang, tidak hanya di bangku perkuliahan saja, namun seumur hidup long life education, menuntut ilmu dari buaian ibu hingga ke liang lahat, tholabul ilmi minal mahdi ila lahdi.( RED : RA&HNL)

sadar tidak sadar kita perubahan terus menerus terjadi, maka arahkan perubahan itu menuju hal yang baik. Karena hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini