KULIAH UMUM INTEGRASI MATEMATIKA DAN AL-QUR'AN SERTA URGENSI KARAKTER ISLAMI DAN BERWAWASAN INTERNASIONAL

Berfoto Bersama Pemateri Kuliah Umum
Yogyakarta, Selasa 30 April 2019 Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga mengadakan Kuliah Umum yang bertemakan "Integrasi Matematika dan Al-Qur'an serta Urgensi Karakter Islami dan Berwawasan Internasional" . Kuliah ini mendatangkan dua narasumber yaitu Dr. Abdussakir, M.Pd. (Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim - Malang) dan Mohammad Muadin, M.Pd. (Kepala SD INTIS School Yogyakarta) serta dipandu oleh moderator Fitri Ni'matul Maslahah, S.Pd. (Mahasiswi Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta).
Kuliah Umum ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh lebih kurang 250 orang yang terdiri dari mahasiswa Pendidikan Matematika, dosen Pendidikan Matematika, serta tamu undangan. Bapak Mulin Nu'man, M.Pd. selaku kaprodi Pendidikan Matematika menyampaikan sambutan yang membahas tentang urgensi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga terkhususnya Pendidikan Matematika untuk dapat menerapkan integrasi-interkoneksi dalam dunia pendidikan. Beliau juga menyampaikan bahwa Matematika/Sains dan kaitannya dengan Al-Qur'an maupun agama adalah topik bahasan ilmu yang tidak pernah ada habisnya dan selalu bermanfaat untuk didiskusikan.
Dr. Abdussakir, M.Pd selaku narasumber pertama menyampaikan orasi ilmiahnya yang bertema "Model Integrasi Matematika dan Al-Qur'an serta Praktik Pembelajarannya di Kelas". Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles "Mathematic is the science of quantity" sebagaimana Al-Quran juga berfirman dalam QS.Qamar : 49, QS.Furqon : 2, QS.At-Talaq : 3 bahwa segala sesuatu diciptakan berdasarkan kadar dan ukuranya masing-masing. Islam memiliki banyak ilmuwan-ilmuwan sains yang terkemuka, diantara ilmuwan Islam matematika adalah : Al-Khawarizmi, Abul Wafa Buzjani, Al-Kindi. Ilmuwan Islam memang banyak berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan matematika, tetapi bukan berarti kita dapat mengislamisasi matematika, karena ilmu ini digunakan secara universal. Bukan islamisasi matematika, tetapi islamisasi diri melalui matematika. Banyak sekali filosofi dan hal positif yang dapat diserap dari pembelajaran matematika. Diantaranya adalah bilangan real yang terdiri dari bilangan rasional dan irrasional. Dalam kehidupan nyata, tidak semua hal dapat dipikir secara rasional, sebagai contoh orang bersedekah, secara dhahir harta yang disedekahkan memang berkurang, namun secara hakikat harta dan keberkahan orang yang bersedekah itu bertambah.
Bapak Mohammad Muadin, M.Pd. selaku narasumber kedua dan Kepala SD INTIS School Yogyakarta menyampaikan orasi ilmiahnya tentang Sekolah Dasar dengan sistem pembelajaran inklusif dan bilingual. Sekolah Inklusif adalah sekolah yang menyatukan pembelajaran siswa dengan tingkatan kognitif yang berbeda-beda, dari mereka terdapat beberapa anak dengan kebutuhan khusus seperti : tunarungu tunagrahita, dan tunawicara, tunadaksa, dan tunalaras. Ini terintegrasi dengan ayat Al-Qur'an "...Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka" (QS. Ali Imran : 191-192) SD INTIS juga menerapkan sistem bilingual yaitu dengan menerapkan pembelajaran Bahasa Inggris. SD INTIS School Yogyakarta memeroleh penghargaan dari Wali Kota Yogyakarta sebagai sekolah ramah anak dan mendapat certified ISO 9001 : 2015 yang merupakan standar sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional yang merupakan tolak ukur global untum sistem manajemen mutu. Small class diterapkan dengan dengan maks dua puluh siswa per kelas dibimbing oleh dua edukator. Tidak diterapkan sistem pemeringkatakan di SD INTIS. Ini adalah implementasi dari Teori Gardner bahwa tiap manusia dibekali kecerdasan berbeda-beda (every child is special) tidak ada peringkat di kelas dan tidak ada perbandingan nilai antar teman pada laporan hasil belajar. Untuk mata pelajaran matematika, siswa dikelompokan dalam kelas yang lebih kecil untuk memudahkan proses belajar dan guru dilatih trik-trik mengerjakan soal matematika dengan mudah. Rencana ke depan, guru matematika dan mata pelajaran lainnya akan dilatih untuk dapat menyampaikan matematika dan sains yang diintegrasikan dengan agama dan Al-Qur'an.
Setelah dua narasumber menyampaikan orasi-orasi ilmiahnya, moderator memimpin jalannya diskusi dengan membuka sesi tanya jawab. Terdapat enam pertanyaan yang beragam dari mahasiswa baik dari mahasiswa semester dua, empat, enam, maupun delapan. Kemudian kedua narasumber menjawab pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa.
Kuliah Umum ini ditutup dengan penyerahan sertifikat oleh Bapak Iwan Kuswidi, M.Sc. selaku ketua pelaksana Kuliah Umum kepada kedua narasumber dan moderator.
Untuk Video Kuliah Umum dapat di Klik Disini